1. Aliran Hedonisme
Epicurus dan Golongan Epicurus merupakan ahli yang
sangat berpengaruh pada aliran hedonisme ini. Ia mengatakan bahwa kelezatan
akal dan rohani itu lebih penting dari pada kelezatan badan dan wajib bagi
setiap manusia untuk mengurangi kebutuhan serta keinginannya serta dianjurkan
untuk hidup sederhana.
Aliran ini juga mengatakan bahwa ukuran baik dan
buruk secara ilmu pengetahuan ialah bahagia. Bahagia itu ialah tujuan akhir
hidup manusia. Dan mengartikan bahagia sebagai kelezatan serta jauh dari kepedihan. Namun, untuk mengukur
kelezatan itu sendiri hendaknya mengukur hal dan waktunya.
Hedonisme dibagi menjadi 2, yaitu:
·
Egoistic Hedonisme
Aliran ini berpendapat ukuran kebaikan itu adalah
kelezatan untuk dirinya sendiri. Maka aliran ini mengharuskan kepada
pengikutnya untuk melakukan suatu perbuatan yang menghasilkan kelezatan yang
sebesar-besarnya. Tetapi aliran ini tetap menganjurkan untuk menyelidiki
tindakaannya agar tetap kearah tujuan yang baik.
·
Universalistic hedonisme
Aliran ini berpendapat atas "kebahagiaan
umum" yang dimaksudkan adalah agar manusia mencari kelezatan yamg
sebesar-besarnya untuk sesama manusia. Apabila perbuatanitu mendatangkan
manfaat kepada orang banyak maka perbuatan itu dikatakan baik. Dan sebaliknya,
apabila menimbulkan penderitaan maka perbuatan itu dikatakan buruk.
2. Aliran Utilitarianisme
Aliran ini hampir sama dengan aliran universalistic hedonisme
yang mengatakan untuk mencari kebahagiaan untuk sesama makhluk. Namun yang
membedakan dengan paham epicurus ialah, tiap-tiap manusia yang ingin berbuat
kebaikan kepada sesama, haruslah menimbang dulu akan manfaat untuk dirinya
sendiri dan kepada sesama, aliran ini mengkhawatirkan akan ketidak
seimbangannya manfaat untuk diri sendiri dibandingkan untuk sesamanya. Tetpai
yang dianjurkan adalah manfaat yang sama besarnya. Kebahagiaan bersama ini
harus dijadikan prioritas utama bagi setiap manusia. Dan aliran ini juga
mengatakan ukuran kebahagiaan ialah lahir dan batin, tubuh dan akal.
3. Aliran Intuitionisme
Lamarck merupakan seorang ahli yang pertama kali
membawa aliran ini. Aliran ini berpendapat bahwa setiap manusia memiki kekuatan
naluri batin yang dapat membedakan hal yang baik dan buruk. Setiap orang dapat
merasakan naluri batin ini ketika akan melakukan sesuatu hal. Dan naluri inilah
yang akan membantu setiap manusia untuk mempertimbangkan tindakan mana yang
akan diambil. Jadi kekuatan batin merupakan sumber dan ukuran untuk perbuatan
baik dan buruk.
Aliran ini berpendapat bahwa perbuatan akhlak itu
sedikit demi sedikit menuju arah yang lebih baik, baik itu dekat dengan
cita-cita dan dikatakan buruk apabila jauh dari cita-cita. Dan yang dijadikan
ukuran ialah merubah diri agar sesuai dengan keadaan-keadaan yang
mengelilingunya. Apabila diri kita dapat menyesuaikan dengan keadaan sekitar
dengan membawa kelezatan, maka dekatlah kita kepada cita-cita dengan perbuatan
yang baik
2. Aliran Idealisme
Aliran ini dipelopori oleh immanuel Kant
(1724-1804). Aliran ini berpendapat bahwa kerohanian ialah wujud paling dekat
dengan perbuatan baik dan buruk. Karena suatu tindakan bisa dilakukan atas
dasar kemauan diri sendiri. Dan Faktor yang paling penting untuk mempengaruhi
manusia untuk melakukan perbuatan baik ialah kemauan dan rasa kewajiban. Namun
rasa kewajiban ini tidak dianjurkan sebagai suatu tindakan yang memperhitungkan
untung dan ruginya. Maka kemauan dan rasa kewajiban ini harus dipadukan atas
dasar semata-mata untuk melakukan sesuatu hal yang membawa manfaat yang baik.
3. Aliran Tradisionalisme
Sumber aliran ini sebagian besar dipengaruhi oleh
nenek moyang. Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi norma baik dan buruk
ialah tradisi dan adat kebiasaan.
Perbuatan itu dikatakan baik apabila sesuai dengan adat kebiasan yang berlaku,
dan sebaliknya dikatakan perbuatan buruk apabila menyalahi aturan adat
kebiasaan yang berlaku. Namun secara umu, aliran ini dapat dikatakan tidak
universal. Karena hanya berlaku disuatu tempat tidak berlaku secara
keseluruhan.
4.
Aliran Naturalisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadi ukuran baik
dan buruknya suatu perbuatan ialah perbuatan yang sesuai dengan naluri yang ada
pada dirinya sendiri. Karena setiap manusia dalam menuju suatu tujuannya, akan
melakukan suatu tindakannya didasari atas panggilan alami nalurinya. Maksud
daripada naluri disini ialah suatu naluri alami yang secara otomatis muncul
tetapi harus tetap disesuaikan dengan akal pikirannya. Zeno (340-264 SM) merupakan
seorang ahli yang berpengaruh dalam aliran ini.
5.
Aliran Theologis
Aliran ini berpendapat bahwa yang menjadikan ukuran
baik dan buruknya suatu perbuatan ialah didasari oleh ajaran-ajaran tuhan.
Dengan segala anjuran perbuatan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan. Namun secara umum aliran ini masih banyak pertentangan, dikarenakan
ajaran ketuhanan yang dianut berbeda-beda.
Assalamu'alaikum..
BalasHapusizin copy kak... utk bhn kuliah...